PERUBAHAN
SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH KEMANUSIAAN
A.
Perubahan Sitem Nilai Budaya
1. Konsep
Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi
tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat,
dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan
tingkah laku mereka. Sistem nilai budaya adalah hasil pengalaman hidup yang
berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga menjadi kebiasaan yang
berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran sikap dan tingkah
laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam
hidup bermasyarakat.
Unsur-unsur Kebudayaan (Menurut Koentjaraningrat) :
1. Sistem
religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup,
komunikasi keagamaan, upacara keagamaan
2. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:kekerabatan,asosiasi dan
perkumpulan,sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan
3. Sistem
pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: flora dan fauna, waktu, ruang dan
bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa
yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
lisan dan tulisan
5. Kesenian
yang meliputi: seni patung/pahat,
relief, lukis dan gambar, rias, vokal,
musik, bangunan, kesusastraan, drama
6. Sistem
mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
peternakan, perikanan, perdagangan
7. Sistem
peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi,
transportasi, peralatan komunikasi,
peralatan konsumsi dalam bentuk wadah,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, senjata.
2.
Perubahan Sistem Nilai Budaya.
Perubahan
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian
di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang
fungsinya tidak serasi bagi kehidupan(herimanto dan winarno, 2010.35).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan:
1. Discovery
dan invention
Discovery dan invention adalah
pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena
hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan
kebudayaan manusia.Menurut Linton, Discovery adalah setiap penambahan pada
pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan. Basic
invention dapat diterangkan sebagi suatu peristiwa yang meliputi pemakaian
prinsip baru atau kombinasi dari prinsip baru. Basic disini mempunyai arti,
bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya kemajuan dan menjadi dasar dari
berbagai invention. Improving invention Artinya adalah memperbaiki penemuan
yang telah ada
2. Difusi
kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah proses
penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain.Penyebaran dari individu ke individu lain dalam
batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat.Sedangkan penyebaran dari
masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.
Heriamanto dan winarno, mengemukakan
penyebaran budaya atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur
kebudadayaan dari satu kelompok ke kelopok lain atau suatu masyarakat ke
masyarakat lain.kebudayaan kelompok masayarakat di suatu wilayah bisa menyebar
ke masyarakat wilayah lain.misalnya kebudayaan dari masyarakat Barat
(negara-negara eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan timur (bangsa asia dan
arika).Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu
kebudayaan secara meluas.
Difusi budaya bisa menimbulkan
masalah.Masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai
akibat kuatnya budaya asing yang masuk.contoh globalisasi budaya yang bersumber
dari kebudayaan Barat pada era sekarang
ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif
bagi prilaku sebagian masyarakat indonesia. Misalnya, pola hidup komsumtif,
pragmatis, dan individualistik.Akibatnya seperti rasa kebersamaan dan
kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat indonesia.
3. Akulturasi
Redfield, Linton, Herskovits:
Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika
kelompok – kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu
dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian
menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu
kelompok atau pada kedua-duanya.Gillin
dan Gillin dalam bukunya Cultural
Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana masyarakat
yang berbeda-beda kebudayaannya menglami perubahan oleh kontak yang lama dan
langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat
dari dua kebudayaan itu.
Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa
akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang
berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan sendiri.
Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat menimbulkan
proses akulturasi:
• Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok.
• Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan
• Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai
• Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya
• Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang komplek pula.
• Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok.
• Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan
• Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai
• Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya
• Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang komplek pula.
Herimanto dan winarno( 2010.Hal 37),
mengemukakan akulturasi berarti petemun antara dua kebudayaan atau lebih yang
berbeda.Akulturasi merupakan kontak antar kebudayaan, namun masing- masing
masih memperlihatkan unsur-unsur kebudayaannya.
4. Asimilasi
Asimilasi dalah satu proses sosial yang telah lanjut dan
yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar
kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental
yang berhubungan dengan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
Asimilasi berarti peleburan antarkebudayaan yang
bertemu.Asimilasi terjadi karena proses yang berlansung lama dan intensif
antara mereka yang berlainan latar
belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan.pada umunya, asimilasi menghasilakan
kebudayaan baru.
Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:
v Faktor
toleransi
v Faktor
adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi
v Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang
lain.
v Faktor perkawinan campuran
Ada beberapa
alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang system nilai budaya
menurut Munandar Sulaiman, antara lain;
a. Jarak komunikasi antar etnis
b. Pelaksanaan pembangunan
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.
Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya
Apabila terjadi
perubahan pada system nilai budaya maka akan terjadi juga perubahan sikap
mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan. Aspek kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu manusiawi
dan tidak manusiawi. Aspek kehidupan manusiawi diungkapkan sesuai dengan system
nilai budaya sebagai pandanagan hidup, melalui sikap saling menyayangi,
melindungi, menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan hidup.
Sebaliknya aspek kehidupan tidak manusiawi diungkapkan melalui sikap dan
perbuatan yang merugikan, menggelisahkan, dan menjadikan manusia menderita.
B.MASALAH KEMANUSIAAN
1.
Hakikat Manusia Sama
Manusia diciptakan
Tuhan sama, mempunyai cipta, rasa, dan karsa. Sebagai makhluk budaya manusia
selalu menginginkan yang benar, baik dan bermanfaat. Sifat ini disebut
manusiawi. Sebab manusia memang diciptakan sama dan universal. Namun dalam
menghadapi lingkungan alam dan sosial budaya manusia tidak saja menunjukkan
kesamaan, tetapi juga perbedaan dan ketidak seragaman, maka dari itu manusia
berupaya untuk menciptakan kesatuan pandangan guna mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak manusiawi.
2.
Manusia Sebagai Subjek dan Objek
Dalam mengkaji
masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda yaitu, tidak hanya sebagai
subjek tetapi juga menjadi objek. Tema masalah kemanusiaan diarahkan kepada;
-
Diri manusia
dengan nilai-nilai kemanusiaan
-
Hubungan
manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan
3.Manusia dan Peradaban
Istilah peradaban dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan.Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang divirikan oleh
tingkat pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Pada saat ini telah terjadi peradaban
secara global yang dipengaruhi oleh globalisasi.globalisasi sebagai fenomena
abad sekarang memberi implikasi yang luas
bagi semua bangsa dan masyarakat internasional.
Globalisasi memberi pengaruh dalam
berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan.globalisasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sebagai ancaman dan
sebagai peluang.
Sebagai ancaman globalisasi membawa
permasalahan bagi bagi manusia dimana dengan globaalisasi banyak hal yang
berdampaka negatif, seperti merebaknya konsemerisme, materialisme, hedonisme,
sekularisme, kemewahan yang tidak semestinya, foya-foya, pergaulan bebas,
budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.pengaruh tersebut bukan
saja lewat dunia film, namu juga lewat media cetak dan televisi dengan
satelitnya, serta yang sekarang menjadi trend adalah internet.jadi peradaban
global terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan prilaku
individu yang dalam masyarakat.
4.Manusia,
nilai, moral dan Hukum
Moral adalah salah satu bagian dari nilai, yaitu nilai moral.Moral
berkaitan dengan nilai baik buruk perbuatan manusia.Pada daasarnya, manusia
yang bermoral tindakannya didasari oleh nilai-nilai moral.Tindakan moral
adalaha tindakan yang menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat, dan
martabat manusia.
Nilai
moral diwujudkan dalam norma moral.Norma moral, norma kesusilaan, atau disebut
juga norma etik adalah peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani
dan mrupakan perwujudan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.Norma moral
menjadi acuan prilaku baiik buruknya manusia.prilkau yang baik adalah prilaku
yang sesuai dengan norma-norma moral.Sebaliknya, priaku buruk adalah prilkau
yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Selain
norma moral, ada pula hukum.Pada dasarnya, hukum adalah norma yang merupakan
perwujudan dari nilai, termasuk nilai moral.prilaku atau perbuatan manusia,
baik secara pribadi maupun hidup bernegara terikat pada norma moral, dan norma
hukum.secara ideal manusia seharusnya taat pada norma moral dan norma hukum
yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagai upaya perwujudan kehidupan yang
damai, tertib, aman, dan sejahtera.pelanggaran norma moral merupakan
pelanggaran kode etik, pelaggran norma hukum merupakan pelanggaran hukum.
Pada
dewasa ini banyak manusia yang melakukan pelanggaran norma moral dan norma
hukum.contohnya seorang guru melanggar kode etik guru, pelanggaran hukum
seperti pencurian,perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi dan masih banyak
lainnya.
5.Manusia,
ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni
Pada
saat ini perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni( IPTEKS) sudah
sedemikian pesatnya, bahkan telah berpengaruh baik secara lansung maupun tidak
lansung bagi kehidupan manusia, dan pengaruhnya tersebut menyangkut pola pikir,
pola kerja, pola hidup, maupun tingkah lakunya.
BAB PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Sistem
nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam
pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman
tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan kebudayaan: discovery
dan invetion, difusi, Akulturasi, Asmilasi
3. Dampak
perubahan pada sistem nilai budaya yaitu akan terjadi perubahan sikap mental,
pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan.
B.SARAN
Semoga makalah ini dapat
menjadi pengetahuan bagi pembaca sehingga memiliki gagasan untuk meyikapai
perubahan sistem budaya yang ada di dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar