Senin, 01 April 2013

TES YANG BAIK


KRITERIA ATAU CIRI TES YANG BAIK

PEMBAHASAN

A.Validitas
Di dalam buku Encyclopedia of Education yanaag di tulis oleh Scarvia B.Anderson dan kawan-kawan disebutkan: A test is valid if it measures what it perpose to measure, artinya sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak di ukur. Dalam bahasa indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih” (Suharsimi Arikunto,2003:65)
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan.Sebagai contoh, informasi tentang seorang bernama Adi menyebutkan bahwa si A pendek kerena tingginya tidak lebih dari 140 sentimeter.Data tentang si Adi dikatakan valid apabila memang sesuai dengan kenyataan, yakni bahwa tinggi Adi kurang dari 140 sentimeter.Contoh lain, data Budi yang diperoleh  dari cerita orang lain menunjukkan bahwa ia pembohong. Bukti bahwa si Budi pembohong diperoleh dari kenyataan bahwa si Budi sering berbicara tidak benar, tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian maka data tentang Budi tersebut valid dan cerita orang tersebut benar.
Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya.
Cara yang digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur yaitu menggunakan teknik korelasi product moment yang digunakan oleh pearson.Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu:
1.Korelasi product moment dengan simpangan
           
2.Korelasi product moment dengan angka kasar
      
B.Daya Beda
            Daya beda atau pembeda adalah kemampuan sesuatu untuk membedakan antara data A dengan data B. Misalnya data A siswa yang pandai ( berkemampuan tinggi), dan data B siswa yang bodoh (berkemanpuan rendah). Daya pembeda bertujuan untuk membedakan antara siswa yang pandai dangan siswa yang bodoh.
            Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00.indeks beda memiliki tiga titik yaitu:
                     -1.00                                           0,00                                              1.00
daya pembeda negatif
daya pembeda rendah
daya pembeda tinggi(positif
           
            Bagi sautu tes atau soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik kerena tidak mempunyai daya beda.Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak menjawab dengan benar.soal tersebut tidak baik juga kerena tidak mempunyai daya pembeda.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja.


C.Reliabilitas
            Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggis, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya.
            Tes dikatakan dapat dipercaya  (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menujukkan ketetapan.Dengan kata lain, jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan( rangking) yang sama dalam kelompoknya.tes yang menunjukkan ketetapan maka tes tersebut dapat dipercaya.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
            Jika validitas terkait dengan ketetapan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan berkali-kali.Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
D.Objektivitas
           Objektivitas berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi.Lawan kata dari objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang memperngaruhi.Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melakukan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
E.Standarisasi
            Tes terstandart adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat di jamin kebaikannya.Di negara-negara berkembang  biasa tersedia tes semacam ini, dan di kenal dangan nama standardizedn test.sebuah tes terstandart biasanya memiliki identitas antara lain: sudah dicobakan berapa kali dan di mana, berapa koefisien validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda,  dan lain-lain keterangan yang dianggap perlu.



ANALISIS

 Nurkancana dalam Ahmad hamid(2009:124) mengemukakan bahwa baik buruknya suatu tes atau alat ukur dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
1.      Validitas
2.      Reliabilitas
3.      Tingkat kesukaran
4.      Daya beda
Dalam buku karangan Ahmad Hamid mengemukakan kriteria alat ukur atau tes yang baik yaitu :
A.Validitas
            Validitas atau kesahihan suatu instrumen dapat diartikan sebagai ketepatan dan kecermatan dalam fungsinya sebagai alat ukur atau tes.Alat tes dikatakan valid bila benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pengukuran.Azwar dalam Ahmad Hamid(2009:125) mengemukakan bahwa “ valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya suatu tes tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat”.
B.Daya Pembeda
            Daya pembeda(daya diskriminasi) dari suatu alat tes merupakan kemampuan alat ukur untuk membedakan antara siswa yang belum mampu dengan siswa yang sudah mampu.Dalam hal ini Azwar mengemukakan bahwa “Daya diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi(diwakili oleh mereka yang termasuk kelompopk tinggi) dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah(diwakili oleh meraka yang termasuk dalam kelompok rendah).Sudijono mengemukakan “daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi item.”
C.Reliabilitas
            Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan atau keterandalan.Azwar mengemukakan bahwa Reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi.2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Hamid ahmad.2009.Evaluasi Pengajaran.Banda Aceh:Syiah Kuala University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar